Pelayanan Distrik X Medan - Aceh

Pemberitaan dan kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring gaungnya dari pada perkataan. Dengan tindakan maka Injil juga dapat diberitakan dan di dengar oleh orang-orang tuli.

Barangkali di suatu konteks tertentu gereja sulit melakukan pemberitaan firman Tuhan (khotbah) karena peraturan-peraturan Negara terkait, dengan tujuan membungkam gereja akan berita keselamatan itu. Akan tetapi dengan pelayanan diakonia gereja tidak dapat dibungkam sebab persekutuan koinonia memiliki seluruh berkat dalam kehidupannya yang dapat dibagi kepada orang lain dalam nam Yesus Kristus.

Perkataan, kehidupan dan tindakan diakonia yang kita berikan kepada orang lain atas nama Tuhan Yesus Kristus adalah juga marturia. Maka dari itu, diakonia adalah bagian integral dari misi Gereja. Marturia dan diakonia adalah dua sisi dari mata uang yang sama dan merupakan misi gereja yang mendasar.

Pelayanan diakonia sering dipahami hanya sebatas konsep caritas, membantu para janda, yatim piatu, fakit miskin demi kesejahteraannya. Sebenarnya, gereja dalam pelayan diakonia harus mencakup : pelayanan diakonia mencakup upaya pemahaman akar penyebab keprihatinan social sekaligus mengembangkan prakarsa pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

 

Hanya dengan pemahaman pelayanan diakonia sedemikian gereja dapat berfungsi sebagai agen transformasi ditengah masyarakat sebagai pewujudan karya keselamatan Yesus Kristus. Gereja menjadi garam dan terang dunia.