PANITIA OIKUMENE INKLUSIF HKBP DISTRIK X MEDAN-ACEH MENGADAKAN DOA BERSAMA DAN DISKUSI PUBLIK PERBURUHAN DI KOTA MEDAN

dxma-2024-18

Medan- Rabu, 1 Mei 2024

Acara Doa Bersama dan Diskusi Publik Perburuhan di Kota Medan diadakan oleh Panitia Oikumene Inklusif HKBP Distrik X Medan-Aceh Ir. Ronald Naibaho,MSi berlangsung di Aula Lt. 3 Kantor Distrik X Medan-Aceh (Sebagai Host). Acara diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Wahyu N. Wahyu Nolim Siregar , S.Th (Kabid Marturia Distrik X Medan-Aceh) dan teks khotbah tertulis dari Daniel 3:28. Acara ini turut dihadiri oleh Praeses HKBP Distrik XXIII Binjai Langkat (Pdt. Hercules Sihotang, M.Th).

Dalam khotbahnya dari Daniel 3:28, menyampaikan bahwa ALLAH ADALAH RAJA DARI SEGALA RAJA. Nebukadnezar merupakan raja yang otoriter dengan memerintah kepada rakyatnya untuk menyembah allah yang disembahnya, akan tetapi melalui Iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Allah memperlihatkan kuasa dengan melindungi mereka dari hukuman Nebukadnezar.

Terkadang dalam dunia pekerjaan atau dunia usaha terdapat korporasi-korporasi atau oknum-oknum yang menyelewengkan upah, kebijakan, UUD dan lain-lainnya, akan tetapi melalui nats ini kita diminta untuk memiliki iman yang teguh kepada Allah walau dalam situasi sulit sekalipun serta menegakkan keadilan bagi para pekerja.

Setelah ibadah selesai, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ir. Ronald Naibaho (Ketua Panitia Tahun Oikumene Inklusif Distrik X Medan-Aceh) yang mengatakan bahwa HKBP merupakan gereja yang tidak terlepas dari para pekerja dan buruh, sehingga melalui kata sambutannya beliau berharap agar gerakan buruh beserta gereja terkhusus Gereja HKBP dapat bekerjasama sehingga apa yang menjadi harapan para buruh dan gereja dapat tercapai dengan damai.

Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh Pdt. Henri Napitupulu,MTh yang mengatakan bahwa Gereja HKBP terkhusus di Distrik X Medan-Aceh turut serta bekerja melalui doa untuk pada buruh. Praeses juga menerangkan bahwa kita bukan hanya memberitakan Injil saja tapi kita juga harus membawa keadilan bagi para kaum yang termarginal dan juga kepada para pekerja, sehingga buah yang baik akan dihasilkan oleh Gereja HKBP dan juga para buruh.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber, yaitu Drs. Erwin Manalu (Ketua KSBSI 1992 Sumut) yang menerangkan materinya tentang payung hukum LKS TRIPARTIT yang menjadi dasar dari forum konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya adalah pemerintah, organisasi pengusaha, dan serikat buruh. Hukum ini juga menjadi dasar kasih dan pelayanan dalam memperjuangkan kaum buruh.

Dilanjutkan dengan Antoni Pasaribu, S.E (Ketua DPC S.PTI-K.SPSI Kota Medan) menjelaskan bahwa hari buruh dilakukan setiap tahun bukan hanya untuk berlibur, tetapi dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dari para buruh sebab kebijakan-kebijakan para pemerintah menyudutkan para buruh (seperti kurangnya upah atau upah yang berubah-ubah). Bapak Antoni juga berharap kepada gereja terkhusus HKBP untuk bekerja sama demi membangun dan memperjuangkan hak para buruh.

Terakhir penyampaian materi dari Natal Sidabutar, S.H (Sekjend SARBUKSI) yang menjelaskan dan mengkritik tentang permasalahan perburuhan seperti upah murah kaum buruh, tidak adanya jaminan kerja bagi buruh, PHK meningkat, hilangnya upah minimum sektoral provinsi dan sektoral kabupaten, jumlah UP, UPMK dan UPH yang semakin minim, kontrak kerja yang singkat, hilangnya fungsi dewan pengupahan dalam menetapkan besaran upah, serta mandulnya fungsi pengawas dari instansi terkait (Disnaker) terhadap norma-norma ketenagakerjaan.

Acara ditutup dengan ucapan terimakasih oleh Pdt. Henri Napitupulu, M.Th (Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh) dan makan bersama.

Panjang umur perjuangan, umur panjang perjuangan!
Tuhan Memberkati

Share this post

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram